Jakarta, 24 Juli 2024 – PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) adalah perusahaan yang bergerak di industri pembangkitan tenaga listrik yang bersumber dari aliran air. Air adalah sumber energi yang sangat penting dan melimpah, menjadikannya salah satu energi baru dan terbarukan (EBT) yang dapat diandalkan. Didirikan pada tanggal 5 Agustus 2010, ARKO merupakan perusahaan induk di bidang industri energi terbarukan yang melalui anak perusahaannya membangun dan mengoperasikan beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) run-of-river skala kecil hingga menengah di daerah-daerah terpencil seperti Jawa Barat, Sulawesi Tengah, dan Lampung. Hingga akhir tahun 2021, pembangkit ini menghasilkan total 75 MW listrik, yang sebagian besar digunakan untuk keperluan bisnis.
ARKO berkomitmen pada energi terbarukan dengan membangun PLTA berkapasitas beragam, dari 10 MW hingga proyek besar lainnya. Mereka memilih lokasi yang stabil dari segi aliran air, bahkan di musim kemarau, dan menyesuaikan dengan regulasi yang mendukung target pemerintah untuk mencapai zero emission. Proses perizinan yang ditempuh meliputi analisis dampak, keamanan, dan prospek ekonomi, memastikan proyek berjalan sesuai rencana. Saat ini, ARKO fokus mengembangkan pipeline PLTA, dengan potensi diversifikasi di masa depan.
Kinerja Keuangan: Proyek-Proyek Utama
Proyek Yaentu, PLTA run-of-river yang berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah, memulai konstruksi pada Desember 2020 dan pada Februari 2021 jalan akses telah selesai dibangun. Pembangunan struktur utama seperti weir, waterway, dan headtank segera dimulai dengan target operasi komersial pada awal 2023. Dengan kapasitas produksi 10 MW dan output energi tahunan sekitar 66.450 MWh, proyek ini diharapkan menjadi salah satu andalan ARKO.
Proyek Kukusan di Lampung, dengan kapasitas 5,4 MW, ditargetkan menyumbang 62.476 MWh per tahun. Saat ini, progres proyek telah mencapai 7,7% dan diperkirakan Commercial Operation Date (COD) pada kuartal III/2025.
Pendapatan ARKO berasal dari konstruksi dan produksi listrik, dengan kontribusi konstruksi mencapai 60% yang ditagihkan ke PLN. Mereka memiliki kontrak jual beli energi dengan PLN selama 25 tahun, dengan tarif listrik yang tetap sepanjang perjanjian, memberikan proyeksi pertumbuhan yang stabil. PLTA di Poso sedang dalam tahap konstruksi untuk segera beroperasi, menyusul keberhasilan operasi di Garut sejak 2012 dan Tomasa sejak 2020.
Prospek Perusahaan
ARKO secara berkala meninjau kinerja rekrutmen dan pengembangan karyawan untuk memastikan tujuan jangka panjang tercapai. Tim ARKO memilih lokasi-lokasi potensial di Sulawesi, Jawa, Sumatera, dan Kalimantan berdasarkan survei lapangan dan permintaan tinggi dari PLN. Sebagai satu-satunya penyedia energi terbarukan air yang sudah dewasa, ARKO terus mengikuti perkembangan teknologi dan menjaga standar kualitas.
Dari perspektif analis dan investor, prospek valuasi saham ARKO tetap positif meskipun saat ini belum membagikan dividen. Fokus pada pengembangan proyek dan peningkatan kapasitas menjadi alasan utama.
Kesimpulan
PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), didirikan pada tahun 2010, merupakan perusahaan induk yang berfokus pada industri energi terbarukan. Melalui pembangunan PLTA run-of-river di daerah terpencil seperti Jawa Barat, Sulawesi Tengah, dan Lampung, ARKO berkontribusi dalam percepatan perkembangan energi terbarukan di Indonesia. Dengan total kapasitas 42 MW, di mana 17 MW sudah beroperasi, ARKO memastikan stabilitas pendapatan melalui Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PPA) dengan PLN.
Kehadiran ARKO dalam sektor energi terbarukan tidak hanya mendukung ketahanan energi masa depan tetapi juga mengurangi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Dengan dukungan kebijakan pemerintah, pertumbuhan kebutuhan energi, dan stabilitas regulasi, prospek PT Arkora Hydro Tbk terlihat sangat positif untuk jangka panjang.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs website resmi ARKO.
Untuk video selengkapnya, kunjungi youtube CSA Awards